Thursday, October 1, 2009
Rendezvous with Mom! Tip-Top Ice Cream Jl. Mangkubumi :)
I was supposed to be going back to KL sore tadi, but decided kalo gue belom bisa (baca: siap) untuk meninggalkan segala kenyamanan dan kemudahan yang ada di rumah (eg. baju dicuciin, disetrikain, makan disiapin dimasakin, piring dicuciin, dll). Hmm, namanya juga anak rantau. Gue termasuk tipe orang yang gampang risih, jd di Malay gue suka repot sendiri, ngabisin waktu cuma buat cuci cuci, setrika, atau bersih2 rumah. Jadi, dilayanin gini for once in a while bener-bener bikin KETAGIHAN!

Pimuut,
nanti kalo kita udah tinggal seatap (yang sah secara agama dan hukum, tentunya.red), sepertinya sedikit susah untuk hire tenaga kerja buat bantu2 di rumah ya? Hiks. Penderitaan tanpa ujung dong aku, hihi...

Anyway, selama liburan ini gue jarang spend time sama nyokap gue karena kebetulan beliau (dan gue) banyak acara (kalo beliau sih beneran, kalo gue ya pengangguran banyak acara). Nah, maka dari itu, tadi siang gue memutuskan untuk mengajak beliau pergi ke tempat kenangan kita. Kebetulan nyokap gue sedang menjalankan puasa syawal hari ini, jadilah kita perginya nunggu nyokap pulang pengajian + batalin puasa, plus tempat itu juga baru buka malem2.



Namanya Tip Top ice cream. Lokasinya di Jl. Mangkubumi, nggak jauh dari kantor harian Kedaulatan Rakyat. Dari jaman gue kecil, signage neon warna merah itu belom ganti2 juga. Gue pertama diajakin kesana waktu masih kecil banget, mungkin SD kali ya, bersama bokap, nyokap, dan kakak-kakak gue yang imut2 (dulu sih waktu kecil, sekarang udah beda tentunya). Gue dulu seneng banget diajakin kesana because I get to eat ice cream, which was quite a luxury back then, selain ice cream McD yang gue selalu merengek2 nyokap gue untuk dibeliin setiap saat kita ke Malioboro Mall (dulu di Jogja McD cuma ada di situ, dan Malioboro Mall dulu cukup bisa dibilang mall G4UL, hahaha).

Yang khas dari Tip Top ice cream adalah dia menjual ice cream home made dengan aneka rasa. Bentuk ice cream nya kotak-kotak, kayak ice cream jepang yang dikemas dalam kemasan plastik. Menunya macem-macem, untuk ice cream, ada Tutty Frutty, Snow White, MontBlanc, Banana Split, Sundae, dan lain-lain. Tip Top juga menjual shakes dengan aneka rasa dari chocolate, strawberry, dan vanilla. Selain itu, lumpia dan pastel di sini juga terkenal enaknya.

Tadi, nyokap pesen Tutty Frutty (dia selalu pesen ini) dan gue pesen Mont Blanc (biasanya gue pesen sundae atau banana split). Rasanya enak dan... klasik. Kata nyokap gue, waktu jaman dia kuliah (tahun '75-an), bokap pernah ngajakin dia ngedate kesini naik vespa butut punya bokap. Jaman dulu, Tip Top jadi tempat nongkrong yang lumayan hip buat anak-anak kuliahan di Jogja. Dari gue kecil sampe sekarang, 'wajah' luar dan dalem Tip Top belom berubah sama sekali, cuma lighting nya aja yang lebih cerah. Kursi, tembok, display, neon signage, semuanya belom berubah.


Me and mom, a moment before enjoying Tutty Frutty (red plate) and Mont Blanc (white plate)

Sekarang sih Tip Top udah sepi pengunjung, bahkan cuma gue dan nyokap doang yang makan di situ tadi malem. Menurut analisa gue dan nyokap, impossible buat Tip Top untuk make a profit di atas break-even-point (anak ekonomi bisnis pasti tau apa artinya), mungkin profitnya juga ga cukup untuk sekedar break even, dan mungkin dia malah mengalami loss. Jadi, menurut gue, Tip Top masih buka sampe detik ini hanyalah untuk menjaga tradisi, lebih tepatnya legacy, yang diturunkan oleh si master pembuat ice cream (kata nyokap, encik2 Cina pake kebaya encim yang bikin ice creamnya, sekarang sudah almarhumah) kepada anak cucu nya. Ceritanya hampir-hampir mirip sama seperti ice cream Ragusa (for more info, click here) di daerah Jakarta Kota.

Gue jadi inget sama acara Restaurant Makeover yang sering gue tonton di Discovery Travel and Living (thanks to Astro), dimana satu tim berisi desainer interior dan chef merenovasi dan revamp sebuah restoran yang either udah tua, ngga laku, atau kasus lainnya. Pengen deh rasanya ngundang team Restaurant Makeover buat 'dandanin' Tip Top biar dia jadi hip kayak dulu lagi. Dibikin ice cream parlor dengan tema tempo doeloe, misalnya.

Sayang rasanya kalo warisan kayak gini dibiarin 'mati perlahan' kayak gitu aja, semoga nanti kalo udah gede, I can do something about it daripada hanya menulis di blog kayak gini. Untuk sementara waktu, gue ingin mempromosikan dan reintroduce Tip Top ice cream sama kalian. Harganya cukup lumayan, jadi just in case, kalo kalian emang pengen nyobain, ask your parents to go with you, dan bilang sama mereka, "Itung-itung nostalgia waktu mama papa kuliah dulu...".

And maybe, just maybe, kalian bisa melihat suatu legacy yang dijaga oleh generasi penerusnya. Plus, you get to spend time with your mom/dad or both of them, and you might find interesting things about their youth :)

XOXO,
Anien.

posted by Anien at 3:28 AM - 3 comments
Monday, September 28, 2009
bestfriend cliches... ;)
Hola everyone...!!!
Just don't ask me how long this blog has been officially abandoned! Because I myself is definitely proud of this ongoing incurable inconsistency disease that I apparently have... So, rather than wasting time by making excuses on why I'm being so inconsistent, I'll just share what is currently on my mind, aite?

Sejak hari Sabtu malem kemaren, tepatnya tanggal 26 Oktober 2009, gue menginjakkan kaki (lagi) untuk kedua kalinya dalam bulan ini, ke Yogyakarta. Yang pertama ada di pikiran gue adalah, selain ketemu my lovely but inevitably annoying parents (mana ada juga parents yg ngga annoying?ha ha), gue pengen ketemu temen-temen SMP. Di kelas, gue punya 6 temen baik untuk duduk di kelas bareng, makan di kantin bareng, contek-contekan PR, temen buat 'kepekan' (bahasa jawanya untuk contekan, red.), dan pokoknya sekedar melakukan hal2 konyol.

Yashinta, the younger of the pack, has been always the little sister who we feel we have to take care of. She is cheerful, funny, nekat and full of amazing energy, and I have known her for 10 years sejak SD waktu les modelling (d'oh) bareng. Kadang-kadang kita suka paling khawatir sama dia, tapi her willingness to take risk dan kenekatannya melakukan hal-hal gila kadang-kadang bikin gue kagum. She turns out to be a beautiful beautiful girl with incredible personality dan tentunya kedewasaan yang sudah meningkat dengan baik. She will always be the little sister, but I feel like somehow we could worry less about her now :)

Icha, we call her Ichonx for what reason gue juga lupa, is the second youngest, but yet, she shows this incredible level of wiseness, patience, and maturity. Dulu Ichonx paling tomboi, galak, nekat, pokoknya paling preman. Nyatanya, dia yang pertama bikin gue sadar kalo kita udah dewasa dan punya tanggung jawab yang besar sama keluarga dan yg paling penting, Tuhan. Semua langkah di hidupnya dia penuh perhitungan dan pertimbangan yang mateng, sesuatu yg sampe saat ini gue belom mampu untuk lakuin. Untungnya, she has never left that bitter sarcastic sense of humor that we love very much from her. Lucu tapi nyelekit'e polll, but we love her for that particular reason :)

Vina, peanut or pinot for some silly reasons, is the clown of the pack. Gaya ngomongnya yang polos, lugu, tapi lucu dan kadang-kadang nyelekit tanpa dia sadari, itu yang bikin kita suka having her around. Dia hampir selalu keliatan happy dan meaningfully content, walaupun ternyata I just found out her vulnerable side baru-baru ini. Menurut gue, she has developed this amazing level of maturity dan kesabaran yang luar biasa besarnya, yang mungkin gue atau yang lain belum tentu bisa lakuin, dan tetep bisa ceria sepanjang waktu. She is currently looking for love right now, and seems to be having a lot of fun with it, so I wish her the very best of luck :) hehe...

Dea, yang ternyataaa udah satu sekolah sama gue dari playgroup, tapi baru bener2 kenal waktu SMP. Somehow kayaknya kita ditakdirin buat kenal, contohnya tiba2 duduk sebangku di hari pertama masuk SMP. Dea has always been the crazy one, dan luarrrr biasa cuekkk, but she is definitely always there for me to remind me if I'm about to do something stupid and crazy. She can stand hearing me cry and say nothing for about half an hour without any complaints, dan itu bikin gue bener-bener sayang sama ini anak. She gets into a lot of trouble kadang-kadang, tapi faktor hoki dan cuek nya yang nggak umum itu bikin seakan-akan gue juga bisa melalui semuanya dengan mudah. Disamping cuek nya yang rada-rada kelewatan itu, she can be very thoughtful and caring sama temen-temennya, dan yang paling mau sibuk kalo acara kumpul-kumpul. And recently, she has fallen in love with Bali and cant stop talking about it. Aduh.

Norma has always been the most quiet dan kalem di antara kita semua. Dan yang paling awet pacaran juga. Gue jarang banget liat dia marah, bener-bener jarang. She is always so manageable with her emotions and temper. Kalo gue lagi cerita tentang suatu masalah, dengan cuma dengerin nada dia ngomong 'Nggak apa-apa Nien...', somehow gue jadi sedikit lebih tenang. Yang paling penting, she is smart and very artsy, and on top of all, she is very determined when she wants accomplish something. She knows where she is going with her life, sesuatu yang mungkin gue sendiri belum pasti juga dari my own life. Dari kita semua, kayaknya cuma dia yang jarang kena masalah waktu SMP, dan dia orang yang paling ga neko-neko di antara kita semua, bener-bener lurusss russ russ russ. Begonya, dia mau-mau aja temenan sama kita-kita ini. Hahahaha.

Setelah lulus, tanpa diduga, kenangan-kenangan bego dan tolol sama 6 gadis-gadis luar biasa inilah yang bikin gue selalu kangen sama mereka. Pertama-pertama lulus SMP kita memang sering keep in touch, tapi lama kelamaan masing-masing jadi sibuk dengan urusan sekolah masing-masing. Dari 7 orang ini, 1 sekolah di Jakarta (which is me), 1 di Magelang, dan sisanya di Jogja. Anehnya, selama apapun kita nggak ketemu, atau se lost-contact apapun kita, ketika kita ketemu lagi di Jogja bareng2, kita nggak pernah ngerasa awkward, aneh, nggak nyambung, atau apapun itu. Selalu ada yang buat diomongin, selalu ada yang buat diketawain bareng2. The most incredible thing is, it's like gue nggak pernah jauh dari mereka, dan akan selalu nyaman buat gue untuk cerita apapun ke mereka walaupun kita nggak ketemu on a daily basis, apalagi sekarang setelah kita semua beda2 kampus.

Jujur aja, temen-temen gue waktu SMP inilah yang bener-bener gue merasa deket dari hati. I have always been close with my friends from high school too, and I love them dearly, tapi menurut gue kedekatannya jauh berbeda. I'm not sure after 5 or 6 years gue masih bisa senyambung dan bisa menghindari suasana awkward waktu ketemu temen-temen SMA. Gue sendiri juga ngga tau apa yang bisa bikin kita seakan-akan masih temenan 1 kampus, 1 kelas malahan. Jarang sms-an, telfonan apalagi, tapi begitu ketemu... it feels like I'm with the people that I meet everyday, just like the old times. I have the feeling that sampe kita tante-tante dan oma-oma pun, sesuatu yang ada di antara kita ini, yang gue jg ga tau apaan, bakal selalu keep us together dari rasa asing atau aneh waktu kita ketemu lagi di masa depan.

Gue nulis ini karena tiba-tiba gue sadar betapa gue sayang sama mereka, dan gue rasa mereka juga sadar that we truly love each other without having to say it.

Untuk mereka... you guys know who you are... Makasih ya sayang sayang kuu, untuk bikin aku merasa nyaman di antara kalian tanpa ada beban harus menjadi siapa atau apa, dan terimakasih untuk tidak menuntut apapun dari siapapun selama ini, thanks for just being a true best friend, ngga kurang, ngga lebih.

Aku yakin bahwa besok kalian akan jadi orang-orang yang lebih hebat, lebih lebih hebat dari kalian yang sekarang.



Me and 4 of the girls (ki-ka: Dea, me, Norma, Vina, Yashinta)
1 lagi di Bandung, 1 lagi... god knows where

Chonx, we miss you dearly :)

Seperti katanya Sheila on 7, apa yang kita punya saat ini, semoga kita selalu menjadi kisah klasik untuk masa depan :) I hope you feel and think about our friendship as I do. I love you guys, I truly do.

And for the lost member of the pack, we just hope you know pertemanan ini setulus-tulusnya tulus, dan semoga you realize it as soon as possible.

posted by Anien at 8:34 AM - 1 comments
About Me
Name: Anien
Home: Petaling Jaya, Selangor D.E., Malaysia
About Me: I'm a full-time university student who has this great interest in writing and yet chose to face the destiny of being a business student. My blog posts are a combination of thoughts, ideas, and other products of boredom in the expectation of brightening the days of others :)
See my profile...

Previous Post
Archives
Links
Credits

Background by EM